Syaiful SH, M.Hum adalah Ketua KONI Sumbar, dipundaknya disandang kehormatan olahraga Ranah Minang PON XX 2020 Papua. Sebagai ketua atau panglima “perang” pada ivent bergengsi, apapun yang terjadi tanggungjawabnya. Gagal dihujat, sukses dipuji itulah resikonya.
Tak heran, awal Februari 2020, Syaiful selaku Jenderal “bintang empat” KONI Sumbar mulai lakukan persiapan atletnya. Dengan dana APBD kembang kempis, bukan halangan baginya mempertaruhkan nama baik kontingen Tuah Sakato. Medan laga yang dituju cukup jauh ujung timur Indonesia. Bagi Syaiful jauh dekat tak perduli. Dalam benaknya bagaimana atlet Sumbar sukses merebut medali.
Untuk itu, dia menghimbau atlet yang sudah tercantum sebagai binaan KONI Sumbar benar-benar serius dan fokus mengikuti latihan terpadu digelar beberapa bulan ini. Meminjam istilah TNI, “biarlah mandi keringat dalam latihan, dari pada mandi darah dipertempuran”.
Syaiful telah bikin program bersama Korem 032/WBR tentang mental dan kedisiplinan atlet. Dilibatkannya TNI tak lain demi mengasah mental mereka sebelum menuju medan laga sebenarnya. Ini adalah program yang belum pernah terjadi sejak KONI Sumbar berdiri.”Tujuan kita demi prestasi atlet yang ikut PON Papua,” ujar Syaiful.
Sebagai pimpinan tertinggi KONI Sumbar, Syaiful selalu bertindak hati-hati tak ingin merugikan atlet dan pelatih. Perhatiannya terhadap atlet jangan ditanya lagi. Jika ada oknum pengurus olahraga dinilai merugikan atlet dia langsung tampil. Tidak seperti tokoh-tokoh sebelumnya. Maju tak gentar bela yang bayar. Akhirnya gagal !.
Keberhasilan Syaiful memimpin KONI Sumbar sudah terlihat pada Porwil 2019 Bengkulu lalu. Meski posisi Sumbar tetap urutan keempat, namun dari perolehan medali naik dibandingkan sebelumnya. Dari hasil Porwil dan kejurnas Pra PON, wajar Syaiful merasa optimis atletnya mencapai prestasi PON XX Papua. “Saya optimis semua atlet akan berjuang matian-matian demi nama baik Sumbar,” ujarnya.
Program Pelatda Terpadu yang dibuka langsung gubernur, Sumbar, Irwan Prayitno sudah mulai terasa gebyarnya. Semua cabor dinyatakan lolos PON sudah bikin program, bahkan mereka lakukan latihan ketat tanpa perlu gembar-gembor ke media. Seperti foto selfi olahraga yang dilakukan bukan atlet lari. Tapi rutin lari-lari lengkap foto selfinya.
“Cabor selam sudah bikin program dengan latihan ekstra ketat. Mereka latihan di Jakarta setiap hari. Dan saya optimis cabor selam bisa menyumbangkan medali buat Sumbar,” ujar Wawan, Sekum POSSI Sumbar.
Sedangkan cabor Muaythai tak mau kalah pula, rupanya diam-diam sejak pulang Porwil Bengkulu atletnya langsung masuk camp latihan di gedung beladiri GOR H. Agus Salim, Padang. Menurut pelatihnya, Arief Rahman Nasir, program latihan sangat ketat diberikan.”Buat sementara kita gelar latihan empat hari selama seminggu, nanti pelatda terpadu kita genjot habis-habisan,”ujarnya.
Dari gambaran dua cabor tersebut, Syaiful wajar sumringah dan naik tensinya memotivasi atlet agar lebih fokus latihan. Bahkan, dia kadang lupa memikirkan dirinya. Padahal saat ini kondisi tubuhnya kurang fit. Tapi tetap saja hadir kemana-mana guna memompa semangat juang atlet dan pelaku olahraga lainnya.
Jika ibarat dalam peperangan, Syaiful ini seperti Jenderal besar Sudirman yang ditandu menghadapi lawannya. Sebab, semua komando dan strategi “perang” berada dipundaknya. “Saya merasakan sakitnya atlet, sakit saya juga. Jadi jangan coba-coba ada oknum yang bermain-main soal atlet,” ujar Syaiful. (almadi)
Komentar